<body> HITAM PUTIH

Monday, July 02, 2007

Syukurku Pada-Mu

“Alhamdulillah Wasyukurillah, Segala puji dan syukur tak henti-hentinya aku panjatkan pada-Mu ya Allah, dalam sakitku terasa sekali ada nikmat-Mu”

Semua kata diatas berawal dari sakitku pada minggu yang lalu tepatnya, Senin 25 juni 2007, yang mulai terasa berat dibadanku. Padahal sesungguhnya rasa sakit itu sudah aku rasakan pada minggu-minggu yang lalu, tetapi aku tetap berusaha untuk menjalankan semua tanggungjawab dan rutinitasku sehari-hari dan mencoba menahannya sambil tetap berusaha untuk tidak cengeng dan tidak menyerah dengan keadaan badanku.

Pada hari senin pagi walau kondisi kurang sehat aku berusaha untuk tetap masuk kerja. Seperti biasa kegiatanku dikantor pada senin pagi aku manfaatkan untuk benah-benah System, karena memang itu sudah menjadi tugas dan tanggungjawabku sebagai Staff IT selama kurun waktu 6-7 tahun ini. Pada mulanya kondisi tubuhku terasa tidak begitu mengkhawatirkan dan masih sanggup untuk menunaikan tugas rutinku.

Tepat pukul 7.30 seperti biasa setelah semua tugas-tugas pagi-ku terasa sudah ditunaikan, lalu tugas rutinku selanjutnya “Melaporkan diri” kepada yang menciptakanku dan yang telah memberikan aku kenikmatan hidup, Allah SWT. Ya..hanya Allah tempatku melaporkan segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupanku. Dalam keadaan suka, duka, sehat dan sakitku.

Dalam rencanaku untuk melaporkan diri kepada Allah, pada saat yang sama didalam Mushola kantor ternyata ada Hamba Allah (Pak Bekti) Managerku yang telah lebih dulu melaporkan diri juga, sama seperti diriku. Akhirnya kami sholat pagi (Dhuha) bersama-sama walaupun tujuannya mungkin juga sama dan mungkin juga tidak. Tak lupa setiap kali “Melapor” aku selalu mengutarakan keluh kesahku, dan mengajukan sejumlah permintaan kepada Allah.

“ Allaahuumma innadh Duhaa’a Dhuhaa’uka
Wal bahaa’a bahaa’uka
Wal jamaala jamaaluka
Wal quwwata quwaatuka
Wal qudrata qudratuka
Wal ‘ishmata ‘ishmatuka
Allaahumma inkaana rizqii fis samaai’i fa anzilhu
Wa inkaana fil ardhi fa akhrijhu
Wa inkaanamu’siran fa yassirhu
Wa inkaana haraaman fa thahhirhu
Wa inkaana ba’iidan fa qarribhu
Bihaqqi Dhuhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika
Aatinii maa aataita ibaadakash shaalihiina”

“ Wahai Allah!
Sesungguhnya waktu Duha adalah waktu Dhuha Engkau
Kebagusan adalah kebagusan Engkau
Kekuatan adalah kekuatan Engkau
Kekuasaan adalah kekuasaan Engkau
Perlindungan adalah perlindungan Engkau
Wahai Allah !
Jika rezekiku ada di langit, maka turunkanlah
Jika ada di dalam bumi, maka keluarkanlah
Jika sulit, maka permudahkanlah
Jika haram maka sucikanlah
Jika jauh, maka dekatkanlah “

Setelah kurang lebih 15 menit aku “Melapor”, aku bersiap untuk melanjutkan tugas-tugasku yang lain. Aku keluar dari mushola kantor dan langsung menuju ruangan kerjaku, dan mengenakan kaos kaki dan sepatu sambil memulai tugasku yang lain sambil melihat-lihat kabar di internet di situs favoritku Detik.com. tak lama berselang tiba-tiba kepalaku terasa pusing dan disusul oleh badanku yang mulai terasa kedinginan, hingga akhirnya aku mencoba meraih jaket yang biasa aku taruh disandaran kursi tempat aku duduk. Setelah itu aku kenakan jaket tersebut, maksudku supaya rasa dingin badanku terasa tidak menusuk tulangku.

Tidak lama kemudian rasa sakitku bertambah dari pusing, dingin, dan kemudian bertambah lagi Demam, ya…sekarang badanku mulai demam panas. Tetapi dalam keadaan seperti itu aku mencoba untuk bertahan sambil tak lupa aku ber-istighfar memohon kekuatan kepada-Nya supaya rasa sakitku dapat aku atasi dan dapat bertahan sampai jam 5 nanti. Tetapi Allah punya kehendak lain dengan diriku, tepat pada saat jam istirahat makan siang tubuhku terasa tidak kuasa lagi menahan Demam yang menghinggapi badanku. Semua cara sudah aku coba supaya aku dapat bertahan dari mulai mengkomsumsi Teh hangat, minum Jus Tomat yang aku beli dari Starmart, hingga minum obat pereda demam dan nyeri. Tetapi semua usaha tersebut tidak membuahkan hasil, malah kondisi tubuhku semakin limbung dan tidak terkendali.

Tepat pukul 1 siang dengan berat hati aku memutuskan untuk pulang dan meminta ijin kalau aku tidak sanggup lagi untuk melanjutkan kerja. Dikarenakan pada saat itu dalam keadaan jam istirahat kantor, aku bingung mau ijin kepada siapa karena kebetulan Pak Bekti Manager-ku tidak berada di ruanganya. Hingga akhirnya aku hanya menitip pesan kepada rekan kerjaku ( Mas Ozzan dan Amel ) yang pada saat itu baru kembali dari istirahat siang. Kepada merekalah aku utarakan niat ku untuk menyampaikan ijinku untuk pulang, dan agar disampaikan ke Manager-ku sambil tak lupa juga aku mengirimkan pula pesan SMS lewat ponsel-ku ke padanya.

Kemudian Hari-hari sakitku aku lewati dirumah, baru setelah selang sehari aku memeriksakan diri ke dokter, itu baru aku lakukan karena pada waktu hari pertama aku sakit dokter langgananku sedang tidak dinas jadi terpaksa aku tahan hingga keesokan harinya baru datang ke Klinik langganan keluargaku. Kebetulan pada saat berobat belum banyak pasien sehingga tidak perlu menunggu lama. Baru sampai langsung dipanggil, dan kemudian langsung diperiksa Dokter langgananku.

Dokter : sakit apa pak?
Aku : panas dingin dok, tenggorokan sakit, perut kembung, kepala pusing
Dokter : coba buka baju nya pak, biar saya periksa perutnya ( dokter memegang perutku )
Dokter : sekarang coba mulutnya dibuka pak ( dokter menyalakan lampu senter diarahkan ke mulutku )
Aku : tenggorokan saya radang ya pak ? ( tanyaku)
Dokter : ada luka dikanan kirinya pak
Aku : parah tidak dok ? ( tanyaku lagi )
Dokter : Keliatannya sih begitu pak

Setelah pemeriksakan selesai, aku diminta dokter untuk menunggu sebentar dikursi yang terletak persis didepan meja kerjanya. Dan setelah menunggu beberapa saat dokter menerangkan bahwa saat ini aku mengalami demam yang disebabkan oleh infeksi dan radang pada tenggorokan ku, hingga mengakibatkan badan menjadi demam tinggi sampai 39-40 derajat. Disamping itu perutku juga menjadi kembung karena ada gejala Tipes ringan. Setelah itu dokter memberiku obat untuk diminum selama 3 hari dan diberikannya surat agar aku istirahat selama 3 hari. Dokter menyarankan apabila selama 2 sampai 3 hari demam-ku tak kunjung reda, aku disarankan agar diperiksa ulang. Hingga akhirnya karena belum ada perubahan aku menuruti saran dokter untuk periksa yang ke 2 kalinya.

Selama seminggu aku mengalami demam tinggi, tenggorokanku sangat sakit apabila menelan makanan. Hingga dalam keadaan sakit untuk perutku hanya diisi air putih, bubur, jus buah dan sayuran yang terlebih dahulu disaring dan hanya diambil sarinya saja. Dalam menjalani rasa sakitku aku mencoba Khusnuzon saja kepada diriku dan terlebih kepada Allah. Bahwa pada hakekatnya manusia hanya bisa berusaha dan berencana tetapi keputusan sejatinya hanya milik Allah Azzawajalla. Aku bisa menarik kesimpulan bahwa manusia hanya punya teori dan gagasan, tetapi Allah-lah yang punya kuasa kepada tiap-tiap jiwa.

Dalam sakitku tak henti-hentinya batin ini mengucap syukur dan selalu ber-istighfar, mungkin ada rahasia Allah yang tersembunyi dalam sakitku yang aku sendiri belum tahu. Tetapi untuk sementara dugaan sakitku mungkin aku sedang dalam teguran, kurang Ber-amal, ibadahku tak sempurna, dan sebagainya atau mungkin saja kurang memahami arti sebenarnya dari sakit. Dan mungkin saja sakitku kalau dilihat dari dunia medis adalah karena kurang kontrol fisik, terlalu diforsir, kecapean, kurang jaga stamina, stress, makan tidak teratur, dan mungkin juga tidak bisa mengatur waktu.

Tetapi dari kedua pendapat itu aku berkeyakinan bahwa itu semua terjadi karena sudah kehendak-Nya. Aku hanya manusia biasa yang tidak ada daya dan upaya, apapun yang terjadi pada diriku itu semua sudah dalam garis-Nya. Kun Fayakuun, Maka terjadilah menurut kehendak Allah.

“ Ya Allah ampunilah segala salah dan dosaku
Ya Allah apabila sakitku lebih baik dari sehatku, maka berikanlah aku kesabaran dan keikhlasan untuk menjalaninya
Ya Allah berilah kebaikan pahala kepada orang-orang yang selama ini mendo’akanku dikala sakit, berilah kelapangan rezeki dan berilah kehidupan dunia dan akherat yang lebih baik.
Ya Allah hanya kepada-Mu aku menyerahkan segala urusan, dan kepada-Mu tempat aku berlindung dari hiruk pikuknya dunia. Amin ya robbal alamin

0 Comments:

Post a Comment

<< Home